Misteri Otak "Si Jenius" Abert Einstein

Otak jenius seorang fisikawan dan ahli matemetika asal jeman ini memang menarik banyak perhatian dari kalangan ilmuwan. Bahkan setelah puluhan tahun kematiannya para ilmuwan terus bekerja kesas untuk menggungkapkan apa yang menyebabkan Albert Einstein begitu jenius. Bahkan seorang Thomas Harvey rela kehilangan pekerjaan dan reputasinya demi mengungkapkan kepintaran Einstein, yang sayangnya dia tidak menemukan jawabannya.

Misteri Otak "Si Jenius" Abert Einstein
Einstein meniggal pada tanggal 18 April 1955 di usia 76 tahun, setelah tujuh jam dari kematiaannya jenazah Einstein diotopsi, kemudian Harvey mengeluarkan otaknya lalu diteliti namun, ternyata tanpa sepengatahuan dari keluarga Einstein otak itu ia ambil dan memasukkannya kedalam toples untuk mengawetkan oragan tubuh. Lalu kemudian, jenazah Einstein pun dikeremasi.

Baca Juga: Fakta Menarik Otak Manusia

Pengambilan otak sang jenius ini pun menjadi perdebatan pada akhirnya. Sebab, pengambilannya yang tanpa seizin keluarga. Namun Harvey mengatakan bahwa, Hans Albert Einstein anak dari Albert Einstein telah memberkan izin untuk pengabilan dan pengawetan otak ayahnya itu. Tapi keluarga Einstein yang lain menyakal akan hal itu. Dalam sebuah biografi yang ditulis oeh Ronald Clark pada tahun 1971. Einstein mengatakan bahawa dirinya sangat setuju apbila setelah kematinnya nanti otaknya di jadikan objek penelitian, ia pun meminta agar badannya dikeremasi.

Namun tulisan Clark itu mendapatkan tentangan dari keluarga Einstein. Karena pengambilan itu belum di mendapatkan izin dari keluarga Einstein, adapun izin yang diberikan berikan Hans baru diberikan setelah otopsi dilakukan. Dengan syarat jika otak ayahnya tersebut hanya dipakai untuk kepentingan riset yang hasilnya dipublikasikan dalam jurnal ilmiah berkualitas tinggi. Otak Einstein sempat menghinlang hingga akhirna di temukan kembali di tahun 1978, setelah disimpan oleh Harvey dalam botol batu yang diisi dengan carian jus apel selama 23 tahun lamanya.

Harvey tidak beminat sedikitpun untuk menjual otak itu. Karena itu ia hanya menyimpannya saja dalam sebuah botol batu. Harvey mengaku tidak mudah untuk merawat sebuah otak yang diawetkan itu. Dan karenannya Harvey kehilangan pekerjaan serta mendapatkan banyak kecaman dari rekan-rekannya. Sampai seorang ahli anatomi otak  dari Universits California, Marison C Diamond memiliki gagasan untuk melakukan penelitan terhadap otak Einstein setelah melihat gambarnya di muat di sebuah majalah ilmu pengetahuan.

Tidak mudah bagi Diamond untuk mendapatkan otak Einstein, ia bahkan membutuhkan waktu selama tiga tahun untuk membujuk Harvey agar mau menyerahkan otak Einstein kepadannya. Hingga Akhirnya Harvey Mau memberikannya walaupun hanya empat irisan kecil. Diamond menghabiskan waktu enam bulan untuk meneliti otak Einstein. Hasilnya ternyata otak Einstein tidak jauh berbeda dengan otak manusia pada umumnya. Bedanya, Otak Einsten lebih terlatih di beberapa bagian tertentu.

Pada bagian sebelah kiri otang Einstein ditemukan lebih banya sel glia untuk setiap sel neuron dibandingkan dengan manusia kebanyakan. Dan faktor ini yang dimungkinkan kenapa Einstein meiliki kecedasan diatas rata-rata.

Peneliti lain yang berhasil menemukan sesuatu  adalah Sandra Witelson dari McMaster di Hamilton. Dia menemukan bahwa Einstein kehilangan retakan Sylvian. Retakan tersebut adalah cekungan yang membagi lobus parietal menjadi dua kompartemen khusus. Dengan ketiadaan retakan tersebut, Einstein memiliki luas otak 15% lebih banyak. Hal itu juga menjadikannya sangat pandai berpikir dalam bentuk citra. Teorinya merupakan teori yang dihasilkan dari pencitraan, bukan kata-kata. Hal itu menyebabkan Einstein kurang mampu berbicara ketika masih kecil.

0 komentar

Post a Comment

Terimakasih sudah membaca artikel kami, silakan berkomentar sesuai dengan topik. Setiap komentar yang masuk akan dimoderasi oleh admin, jadi mohon maaf apabila ada komentar yang tidak bisa ditampikan karena menlanggar ketentuan blog ini.